Setengah populasi dunia kekurangan mikronutrien
Menurut data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setengah populasi dunia mengalami kekurangan mikronutrien yang penting untuk kesehatan tubuh. Mikronutrien adalah zat-zat penting yang diperlukan dalam jumlah kecil oleh tubuh manusia untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal.
Kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan anemia, kekurangan vitamin A yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan, dan kekurangan vitamin D yang dapat menyebabkan osteoporosis. Diperkirakan bahwa setiap tahunnya, kekurangan mikronutrien menyebabkan sekitar 2,3 juta kematian anak-anak di bawah usia lima tahun.
Di Indonesia sendiri, kekurangan mikronutrien masih menjadi masalah kesehatan yang serius. Menurut data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, sekitar 37% anak-anak di Indonesia mengalami kekurangan zat besi, 20% mengalami kekurangan vitamin A, dan 31% mengalami kekurangan vitamin D. Kekurangan mikronutrien ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, serta meningkatkan risiko terkena penyakit infeksi.
Untuk mengatasi masalah kekurangan mikronutrien, diperlukan upaya yang terkoordinasi dari berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun masyarakat itu sendiri. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan meningkatkan akses dan konsumsi makanan yang kaya akan mikronutrien, seperti sayuran, buah-buahan, dan produk susu. Selain itu, penting juga untuk memberikan suplemen mikronutrien kepada kelompok-kelompok yang rentan mengalami kekurangan, seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mikronutrien bagi kesehatan tubuh, diharapkan dapat mengurangi angka kekurangan mikronutrien di masyarakat. Kesehatan adalah investasi terbaik yang dapat dilakukan untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.