Ini kata IDAI soal olahan ASI perah menjadi bubuk
Asosiasi Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan pernyataan mengenai pengolahan ASI perah menjadi bubuk. Menurut IDAI, pengolahan ASI perah menjadi bubuk merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menyimpan ASI dalam jangka waktu yang lebih lama.
Proses pengolahan ASI perah menjadi bubuk dilakukan dengan cara mengeringkan ASI perah hingga menjadi bubuk. Bubuk ASI ini kemudian dapat disimpan dalam wadah yang kedap udara dan diletakkan di tempat yang sejuk dan kering. Dengan cara ini, ASI perah dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga dapat digunakan saat dibutuhkan.
Namun, IDAI juga memberikan beberapa catatan penting terkait pengolahan ASI perah menjadi bubuk. Pertama, proses pengolahan harus dilakukan dengan benar dan higienis untuk mencegah kontaminasi bakteri. Kedua, bubuk ASI harus disimpan dengan baik dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung agar kandungan gizinya tetap terjaga.
Selain itu, IDAI juga menekankan pentingnya memberikan ASI langsung dari payudara kepada bayi sebagai prioritas utama. Pengolahan ASI perah menjadi bubuk sebaiknya dilakukan hanya sebagai alternatif jika tidak memungkinkan untuk memberikan ASI langsung kepada bayi.
Dengan demikian, pengolahan ASI perah menjadi bubuk dapat menjadi solusi bagi ibu yang ingin menyimpan ASI dalam jangka waktu yang lebih lama. Namun, tetap penting untuk memperhatikan cara pengolahan yang benar dan menjaga kualitas ASI agar tetap bermanfaat bagi kesehatan bayi. Semoga informasi mengenai pengolahan ASI perah menjadi bubuk ini bermanfaat bagi ibu-ibu yang sedang menyusui.